TIMES PALEMBANG, PALEMBANG – Serasa di puncak, itulah yang kita rasakan jika berada di Rumah Puncak Palembang. Tidak hanya memanjakan pemandangan Kota Palembang, Rumah Puncak Palembang menyediakan sajian aroma kopi khas Arabika Gayo Aceh dan Robusta Semendo Muara Enim, Sumatera Selatan.
"Puncak Coffee di Rumah Puncak Palembang di desain memadukan sport dan coffee untuk memanjakan anak muda dan pecinta olahraga sepeda dan gym," ungkap Owner Rumah Puncak Palembang Yandes Effriady, kepada TIMES Indonesia, Senin (16/8/2021).
Notaris ternama Palembang ini mengatakan dilantai 1 tersedia berbagai jenis sepeda untuk para pencinta olahraga sepeda yang ingin sekedar melihat-lihat jenis sepeda baru atau juga membelinya.
"Di sini juga sekretariat Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Cabang Palembang," ujar Yandes.
Kemudian di Lantai 2 ada tempat yang cocok untuk nongkrong dan ngopi. Varian kopi Gayo Aceh dan Semendo Muara Enim bisa Anda nikmati. "Berbagai menu makanan ringan juga harganya terjangkau," terangnya.
Sementara, untuk lantai 3, ada arena gym dan kafe. Tempat ini menjadi tempat yang asyik untuk menikmati pemandangan Kota Palembang. Terlihat gedung-gedung tinggi Kota Palembang menjadi pemandangan utama.
"Untuk tempat santai lantai 3 sudah bisa dinikmati namun untuk gym masih dalam progress," ujar alumni UNSRI ini.
Sedangkan, untuk lantai paling atas atau lantai 4, akan dibangun Mushala Baitul A'la. Ini akan jadi Mushala tertinggi di Kota Palembang yang akan didesain secara unik dan menarik.
"Ini bukan sekedar mushala, sekalian untuk ibadah, kajian tempat ini juga bisa untuk menikmati wahana ketinggian," ungkap Yandes.
Yandes menjelaskan Rumah Puncak Palembang awalnya hanyalah untuk kantor notaris dan ISSI Palembang. Namun seiring dengan diskusi yang berkembang akhirnya dibangun tempat wisata kopi, kuliner dan olahraga dengan nuansa ketinggian.
"Lokasi sangat strategis di Jalan Puncak Sekuning Palembang serta mudah di jangkau karena di pusat Kota Palembang," kata Yandes Effriady Owner Rumah Puncak Palembang.(*)
Pewarta | : Fathur Rochman |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |