TIMES PALEMBANG, JAKARTA – Kementerian Agama terus melakukan penataan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, mulai layanan seperti konsumsi, akomodasi, transportasi, hingga Masyair.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa persiapan berbagai layanan haji 2025 sudah berada di tahap akhir.
“Kunjungan kami ke Arab Saudi berhasil mencapai semua target, termasuk penandatanganan MoU dengan pemerintah setempat. Bahkan, kunjungan ini kami persingkat demi efisiensi waktu dan fokus pada urusan lain di Tanah Air,” kata Nasaruddin di Gedung VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2025).
Ia menambahkan bahwa persiapan di Arab Saudi hampir tuntas, hanya menyisakan beberapa detail kecil. Selanjutnya, fokus akan beralih ke tahap persiapan di Indonesia.
Jemaah Tidak Akan Tempati Mina Jadid
Dalam kunjungannya, Nasaruddin juga membawa kabar baik mengenai lokasi penempatan jemaah di Mina.
“Kami mengajukan agar jemaah Indonesia tidak ditempatkan di Mina Jadid. Ini untuk menghindari potensi perdebatan terkait masalah khilafiah, meski secara pandangan mazhab modern tidak ada masalah. Kami memprioritaskan penempatan di Mina,” jelasnya.
Seperti tahun sebelumnya, jemaah haji Indonesia direncanakan akan berada di zona 3 dan 4 yang masuk dalam wilayah Mina.
Nasaruddin juga menegaskan komitmennya untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan profesional dan bebas dari praktik menyimpang.
“Kami akan memenuhi harapan masyarakat dan konstitusi untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya. Ia juga optimistis bisa mewujudkan harapan Presiden untuk menekan biaya haji sambil meningkatkan kualitas layanan.
Persiapan Fisik dan Pemahaman Manasik
Menjelang keberangkatan haji empat bulan mendatang, Menteri Agama menyampaikan tiga imbauan penting kepada calon jemaah.
Pertama, jemaah diharapkan mempersiapkan kondisi fisik agar mampu beradaptasi dengan iklim di Arab Saudi. Perubahan cuaca sering menjadi tantangan dalam pelaksanaan haji.
Kedua, Nasaruddin mengingatkan pentingnya mengikuti arahan petugas, terutama terkait barang bawaan. “Saya mohon agar jemaah mematuhi imbauan petugas dan fokus pada ibadah,” tegasnya.
Ketiga, pemerintah telah memperbarui materi manasik haji untuk meningkatkan pemahaman calon jemaah.
“Kami menambahkan nilai-nilai filosofis, tasawuf, fikih, serta informasi teknis dalam materi manasik. Harapannya, ini akan membantu jemaah mencapai haji yang mabrur,” ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kabar Bagus untuk Jemaah Haji Indonesia, Tahun ini tidak Akan Tempati Mina Jadid
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |