TIMES PALEMBANG, OGAN KOMERING ILIR – Generasi muda pertanian kembali menunjukkan kiprah nyatanya dalam mendukung program strategis nasional. Melalui kegiatan Temu Tani dan Pelatihan Traktor Harfia HTR-855 di Desa Tugu Jaya, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang mendapatkan apresiasi dari industri alat dan mesin pertanian (alsintan) atas peran aktif mereka dalam pendampingan petani dan penguatan Brigade Pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa keterlibatan generasi muda merupakan kunci keberhasilan swasembada pangan tahun 2028, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” tegas Mentan Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam transformasi sektor pertanian.

“Mahasiswa Polbangtan memiliki peran strategis. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi bagian dari solusi langsung di lapangan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari strategi Kementerian Pertanian menuju swasembada pangan, Brigade Pangan hadir sebagai program pendampingan yang mempercepat adopsi teknologi dan penggunaan alsintan di kalangan petani. Program ini menjadi wahana integrasi antara edukasi vokasi, pendampingan teknis, dan akselerasi transformasi pertanian.

Dalam konteks ini, sebanyak 35 mahasiswa Polbangtan Malang telah diterjunkan sejak Februari 2025 ke berbagai wilayah di Sumatera Selatan seperti Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir, untuk mendampingi petani dan Brigade Pangan di lapangan. Selain memperkuat kapasitas petani, keterlibatan mahasiswa ini menjadi pengalaman belajar langsung yang memperkaya kompetensi mereka sebagai calon SDM pertanian masa depan.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyatakan bahwa pendidikan vokasi harus memberi ruang nyata bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung.

“Mahasiswa kami tidak hanya belajar, tapi juga  menjembatani teknologi, dan menjadi bagian dari penguatan kapasitas SDM pertanian,” ujarnya.

Apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa ini diberikan secara simbolis oleh PT Harfia Construction Machinery dalam kegiatan pelatihan operator traktor roda empat Harfia HTR-855. Enam mahasiswa Polbangtan Malang menerima piagam penghargaan atas peran aktif mereka dalam pendampingan Brigade Pangan dari enam kecamatan di OKI.

Mahasiswa yang mendapat apresiasi tersebut antara lain Afreza Pujianto, Alya Nur Laila, Elsa Romadhonatul Fitria, Syadaratul Aini, Yosafat Arya Saputra, dan Sabaq Ramadhan Khairullah. Mereka terlibat langsung dalam pelatihan teknis, pendampingan penggunaan traktor, serta fasilitasi dialog antara petani dan penyedia alsintan.

Perwakilan PT Harfia, Agus Setiawan, mengapresiasi sinergi positif antara mahasiswa, petani, dan industri.

“Kolaborasi antara generasi muda pertanian dan dunia industri diharapkan mampu mendorong transformasi menuju pertanian yang modern, mandiri, dan berkelanjutan. Kontribusi ini menjadi pijakan penting dalam mempercepat kemajuan sektor pertanian Indonesia,” ujar Agus

Sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, industri, dan petani ini menjadi pondasi kokoh dalam mewujudkan pertanian yang modern dan berkelanjutan. Kementerian Pertanian optimis, langkah-langkah nyata seperti ini akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan pada tahun 2028. (*)