TIMES PALEMBANG, OGAN KOMERING ILIR – Kementerian Pertanian RI bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan PT Harfia Construction Machinery menggelar kegiatan Temu Tani sekaligus Pelatihan dan Pendampingan Sosialisasi Traktor Harfia HTR-855 di Desa Tugu Jaya, Kecamatan Lempuing, Sumatera Selatan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pertanian untuk mempercepat transformasi pertanian modern melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan), guna mendukung target swasembada pangan nasional.
Sebanyak 42 unit traktor telah disalurkan kepada brigade pangan di enam kecamatan, yaitu Lempuing (13 unit), Lempuing Jaya (17), Tanjung Lubuk (5), Padamaran (3), Mesuji Raya (2), dan Teluk Gelam (2). Penyaluran ini diharapkan mempercepat mekanisasi pertanian serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani di OKI.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya sinergi untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun.
“Siapkah kita mewujudkan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun? Ini bukan hanya pekerjaan pemerintah pusat, tapi butuh kerja sama semua pihak, termasuk petani, penyuluh, pemerintah daerah, dan sektor swasta,” tegasnya.
Senada dengan Mentan, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa alsintan bukan sekadar bantuan alat, tetapi momentum untuk perubahan nyata.
“Pertanyaannya sekarang, apakah alsintan ini hanya akan jadi alat bantu tanam biasa, atau benar-benar menjadi katalis perubahan menuju swasembada pangan,” ungkapnya.
Sebanyak 42 brigade pangan dari enam kecamatan mengikuti pelatihan yang digelar di lokasi acara. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati OKI, jajaran Dinas Pertanian Pangan & Hortikultura OKI, DPRD OKI, kepala bidang terkait, PPL, Korluh, Camat Lempuing, Kepala Desa Tugu Jaya beserta perangkat desa, hingga aparat TNI/Polri dan mahasiswa dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang.
Camat Lempuing, Jamhari, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting agar anggota brigade pangan dapat mengoperasikan dan merawat alsintan dengan baik, mendukung komitmen daerah dalam mewujudkan pertanian mandiri dan modern.
Kepala Dinas Pertanian OKI juga memberikan apresiasi kepada PT Harfia atas kontribusi nyata melalui pelatihan ini, dan berharap ada proses monitoring berkelanjutan agar pemanfaatan alsintan lebih optimal.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menambahkan bahwa pelatihan ini bukan hanya penting bagi petani, tapi juga memberikan ruang belajar langsung bagi mahasiswa yang sedang menjalankan magang MBKM di OKI.
“Mahasiswa Polbangtan Malang berperan aktif mendampingi brigade pangan, mulai dari pengenalan alsintan hingga praktik operasional di lapangan. Ini adalah bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan pertanian, sekaligus pembelajaran kontekstual yang memperkuat kompetensi mereka sebagai calon penyuluh dan praktisi pertanian masa depan,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi contoh sinergi nyata antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan dalam mendorong transformasi pertanian. Dengan keterlibatan aktif mahasiswa Polbangtan Malang, pelatihan ini tidak hanya mentransfer teknologi alsintan kepada petani, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran berbasis praktik bagi generasi muda pertanian. Harapannya, langkah ini akan terus diperluas dan direplikasi di wilayah lain demi mendukung kedaulatan pangan Indonesia. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |