TIMES PALEMBANG, BANYUASIN – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan menerjunkan 36 mahasiswa ke enam kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Para mahasiswa ini akan menjalankan tugas sebagai pendamping Program Brigade Pangan selama lima bulan ke depan.
Kabupaten yang menjadi lokasi penempatan meliputi Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Muara Enim. Di lapangan, para mahasiswa akan mendampingi petani dalam berbagai aspek, mulai dari budidaya pertanian, penguatan kelembagaan, pengelolaan administrasi kelompok tani, hingga pengembangan usaha agribisnis.
Program Brigade Pangan merupakan inisiatif strategis dari Kementerian Pertanian RI yang mengintegrasikan peran mahasiswa vokasi, penyuluh pertanian, dan petani milenial dalam satu ekosistem kerja kolaboratif di tingkat desa. Tujuannya adalah mempercepat adopsi teknologi pertanian, memperkuat kelembagaan tani, dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda adalah kunci keberhasilan swasembada pangan nasional.
“Kunci keberhasilan swasembada pangan terletak pada generasi muda. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi modern, dan sumber daya alam yang kita miliki, saya yakin kita bisa melampaui target,” tegas Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa keikutsertaan mahasiswa merupakan bukti nyata peran pendidikan vokasi dalam transformasi pertanian.
“Mahasiswa Polbangtan memiliki peran strategis. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi bagian dari solusi langsung di lapangan. Ini bukti bahwa pendidikan vokasi pertanian tidak berhenti pada teori, tetapi menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” ujar Santi.
Perwakilan dosen Polbangtan Malang, Budi Sawitri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kurikulum akademik yang telah dirancang secara sistematis.
“Pemberangkatan ini merupakan bagian dari kurikulum semester ganjil. Kegiatan pendampingan mahasiswa ini terintegrasi dalam program magang penyuluhan. Artinya, mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi langsung terjun ke lapangan mendampingi Brigade Pangan. Dengan begitu, capaian pembelajaran tetap berjalan sesuai kurikulum yang ditetapkan,” jelas Budi, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, pendekatan learning by doing yang diterapkan dalam pendidikan vokasi ini sekaligus mencerminkan semangat kampus berdampak, yaitu pendidikan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Kegiatan pelepasan mahasiswa yang berlangsung di Sembawa juga turut melibatkan SMK-PP Sembawa. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 20 siswa SMK-PP Sembawa juga dilepas untuk bergabung dalam kegiatan pendampingan Brigade Pangan di Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, melalui perwakilannya Sutikno Tribasuki, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan mahasiswa dan siswa dalam mendukung program pertanian di daerah.
“Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa Polbangtan Malang dan siswa SMK-PP Sembawa. Di lapangan, kalian akan menemui berbagai tantangan, mulai dari cuaca hingga komunikasi dengan perangkat desa dan petani. Tetap jaga semangat dan koordinasi dengan penyuluh. Anggap mereka sebagai keluarga dan mitra kalian di lapangan,” ungkapnya. (D)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polbangtan Malang Kembali Terjunkan Mahasiswa Dukung Brigade Pangan di Sumsel
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |