TIMES PALEMBANG, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menegaskan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah tidak akan berdampak pada alokasi beasiswa, termasuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

"Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Kami pastikan tidak ada pemotongan anggaran pendidikan tinggi, terutama untuk beasiswa dan KIP Kuliah," ujar Satryo dalam keterangannya di Jakarta.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan efisiensi tidak akan menyebabkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). "Tidak ada pemangkasan anggaran beasiswa maupun KIP Kuliah, sehingga UKT tetap stabil," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga telah memastikan bahwa anggaran untuk program beasiswa KIP Kuliah Tahun Anggaran 2025 tetap utuh tanpa pemotongan.

"Kami ingin meluruskan kabar yang beredar terkait KIP Kuliah. Pemerintah tidak akan memangkas atau mengurangi anggaran untuk beasiswa ini," tegas Sri Mulyani.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Keuangan, penerima KIP Kuliah untuk tahun 2025 mencapai 1.040.192 mahasiswa dengan total anggaran sebesar Rp14,7 triliun. Selain itu, program beasiswa lain, seperti yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tetap berjalan dengan jumlah penerima sebanyak 40.030 mahasiswa.

Dengan kepastian ini, mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah dapat terus melanjutkan pendidikan tanpa khawatir adanya pemotongan dana atau kenaikan biaya kuliah. (*)