TIMES PALEMBANG, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul (Pemkab Bantul) terus menggencarkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk melindungi populasi ternak.
Sejak Desember 2024 hingga Februari 2025, Bantul telah menerima ribuan dosis vaksin PMK dengan cakupan vaksinasi yang terus meningkat.
Pada Desember 2024, Pemkab Bantul menerima 250 dosis vaksin PMK yang diberikan kepada 249 ekor sapi di 10 kapanewon pada 30–31 Desember 2024.
Tambahan 25 dosis vaksin kembali diterima pada 2 Januari 2025 dan disuntikkan kepada 25 ekor sapi pada 3 Januari 2025. Dengan demikian, total vaksinasi hingga akhir Desember 2024 mencapai 274 ekor sapi.
Memasuki Januari 2025, Pemkab Bantul mendapat alokasi vaksin yang lebih besar, yakni 3.250 dosis, yang didistribusikan ke 10 Puskeswan, masing-masing menerima 325 dosis.
Dari alokasi tersebut, sebanyak 3.503 ekor ternak berhasil divaksinasi, terdiri atas 2.203 ekor sapi, 251 ekor kambing, 764 ekor domba, dan 5 ekor kerbau.
"Realisasi vaksinasi PMK pada Januari mencapai 94% dari target yang ditetapkan," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Novriyeni, SPt, MEc Dev, Jumat (14/2/2025).
Pada Februari 2025, Bantul kembali menerima alokasi vaksin dalam jumlah besar, yakni 9.900 dosis. Vaksin ini didistribusikan ke 10 Puskeswan, masing-masing menerima 990 dosis.
Hingga 29 Februari 2025, realisasi vaksinasi telah mencapai 2.260 ekor ternak, terdiri atas 914 ekor sapi, 375 ekor kambing, dan 971 ekor domba.
Meski demikian, capaian vaksinasi masih berada di angka 22,8 persen dari target, sehingga percepatan vaksinasi terus dilakukan agar cakupan vaksinasi meningkat.
Sebagai langkah percepatan, Pemkab Bantul melaksanakan Gerakan Vaksinasi Serentak pada 11 Februari 2025. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petugas kabupaten dan provinsi, PDHI Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, BBVet Wates dan Paravetindo.
Vaksinasi dilakukan di lima Puskeswan, yaitu Dlingo, Imogiri, Pundong, Kasihan, dan Pleret, dengan hasil vaksinasi sebanyak 993 ekor ternak, terdiri atas 423 ekor sapi, 175 ekor kambing, dan 395 ekor domba.
"Sebagian besar realisasi vaksinasi pada Februari didominasi oleh ternak kambing dan domba," tambah Novriyeni.
Dengan alokasi vaksin yang terus meningkat serta gerakan vaksinasi serentak, Pemkab Bantul berharap cakupan vaksinasi PMK semakin luas guna melindungi ternak dari wabah serta menjaga stabilitas produksi peternakan di daerah.
Sementara itu, berdasarkan data ISIKHNAS, situasi PMK di Bantul sejak 1 Desember 2024 hingga 11 Februari 2025 menunjukkan perkembangan positif. PMK dilaporkan terjadi di 16 kapanewon dan 44 kalurahan. Namun, hingga 11 Februari 2025, tidak ada laporan kasus baru di tingkat kapanewon maupun kalurahan.
Situasi PMK di Kabupaten Bantul sendiri pada periode 1 Desember 2024 – 11 Februari 2025 tercatat jumlah hewan sakit: 551 ekor, potong paksa: 8 ekorm, mati: 76 ekor dan sembuh: 228 ekor. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Alokasi Februari 2025 Mencapai 9.900 Dosis, Pemkab Bantul Gencarkan Vaksinasi PMK
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |