https://palembang.times.co.id/
Ekonomi

Menjaga Stabilitas Harga Gabah pada Masa Panen Raya di Ogan Komering Ulu Timur

Sabtu, 15 Februari 2025 - 09:20
Menjaga Stabilitas Harga Gabah pada Masa Panen Raya di Ogan Komering Ulu Timur Menjaga stabilitas harga gabah pada masa panen raya di Ogan Komering Ulu Timur. (Foto: Polbangtan Malang for TIMES Indonesia)

TIMES PALEMBANG, PALEMBANG – Sumatera Selatan tengah menikmati musim panen di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Semendawai Suku, Madang Suku, Belitang, Belitang Madang Raya, dan Sumber Jaya. Diperkirakan, puncak panen akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret mendatang.

Petani di Desa Karang Binangun 2, Kecamatan Belitang Madang Raya, menghadapi harga gabah yang rendah, dengan rata-rata hasil panen mencapai 2-5 ton per hektare. Tengkulak hanya menyerap gabah seharga Rp 5.500 per kilogram, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan dan diberlakukan sejak 15 Januari 2025 lalu yaitu sebesar Rp6.500 per kilogram.

Pemerintah melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 menetapkan HPP dan menghapus rafaksi harga gabah.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa harga gabah pada masa panen raya 2025 tidak boleh turun di bawah HPP yang telah ditetapkan dan meminta Bulog segera menyerap gabah petani sesuai HPP guna menjaga stabilitas pangan nasional dan kesejahteraan petani, terutama saat panen raya.

Arifin, penyuluh pertanian di Kecamatan Belitang Madang Raya, mengungkapkan bahwa panen di wilayah tersebut masih berlangsung secara bertahap. 

"Puncak panen diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret, dengan potensi mencapai 3.524 hektare. Hingga Februari ini, kami telah memanen sekitar 473 hektare," ujarnya.

Arifin berharap agar Bulog dapat segera menyerap gabah petani pada bulan Maret untuk menstabilkan harga dan memastikan petani mendapatkan harga yang sesuai.

Sementara itu, di Kecamatan Madang Suku I, Gunung Terang, aktivitas panen berlangsung tidak serempak akibat kesulitan air saat masa tanam. Dari luas tanam 182 hektare, baru sekitar 90 hektare yang dipanen dengan produktivitas rata-rata 5-6 ton per hektare. Panen berikutnya diperkirakan akan berlangsung dalam 7-10 hari ke depan.

Menurut informasi dari Kelompok Tani Karya Muda, harga Gabah Kering Panen (GKP) tercatat sebesar Rp 5.300 per kilogram di tingkat petani, sedangkan harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan dengan harga yang diserap oleh pihak swasta, yang mencapai Rp 5.850 per kilogram. 

Meskipun ada selisih margin Rp 600 per kilogram, Syaiful Alam, penyuluh pertanian setempat, menyatakan bahwa petani cukup puas meskipun harga GKP yang diterima di tingkat petani masih berada di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah.

Walaupun demikian, masih ada harapan besar agar harga GKP dapat mencapai Rp 6.500 per kilogram di tingkat petani. Hal itu akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan keuntungan dan kesejahteraan petani, yang selama ini masih bergantung pada fluktuasi harga pasar.

Dengan adanya kestabilan harga, terutama di masa panen raya yang diprediksi menghasilkan gabah melimpah, diharapkan harga gabah tidak turun jauh di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah.

Pemerintah dan instansi terkait, seperti Bulog, diharapkan dapat lebih aktif dalam menyerap hasil panen petani secara langsung, sehingga ketergantungan pada tengkulak yang sering menurunkan harga dapat diminimalisasi.

Dengan demikian, kesejahteraan petani akan semakin terjaga, dan mereka dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan harga yang pro-petani. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Palembang just now

Welcome to TIMES Palembang

TIMES Palembang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.