TIMES PALEMBANG, PALEMBANG – Kota Palembang salah satu kota bersejarah dan menjadi kota tertua di Indonesia.

Jika berkunjung ke kota Pempek ini tidak lengkap jika tidak mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di pusat kota dan saling berdekatan serta bisa dijangkau dengan jalan kaki sambil joging pagi. Kelima tempat tersebut yakni;

1. Jembatan Ampera

Foto: Shutterstock/Ryan Zulqudsie

Ikon utama Kota Palembang terletak di pusat kota menghubungkan dua darat diatas Sungai Musi dari seberang Ilir dan Ulu. Jembatan Ampera dibangun pada tahun 1962 dengan biaya pembangunan yang diambil dari perampasan perang Jepang.

Informasi yang dihimpun dari website Pemkot Palembang, Ampera dibangun dengan panjang 1,117 meter dan lebar 22 M. Sementara tinggi jembatan Ampera adalah 11,5 di atas permukaan air, sedangkan tinggi menara mencapai 63 m dari tanah.

Antar menara memiliki jarak sekitar 75 meter dan berat jembatan berkisar 944 ton.

2. Museum Monumen Ampera (Monpera)

Foto: Tripadvisor

Monpera berada disamping Jembatan Ampera seberang Ilir atau didepan Masjid Agung Palembang yang juga bersejarah. Dikutip dari situs sumselprov.go.id, Museum Monpera dibangun untuk memperingati serangan dari Agresi Militer Belanda II yang pada saat itu Belanda mengepung Kota Palembang dengan mengerahkan tank dan artileri. Saat sudah direvitalisasi disekeliling dengan nuasan lebih menarik dengan air mancur menari yang baru diresmikan.

3. Internasional Plaza (IP)

Foto: Mapio

Mall pertama yang ada di kota Palembang, terletak di pusat kota Palembang Jl.Letkol Iskandar dan Jendral Soedirman. Mall ini berdiri bulan Februari tahun 1992 dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada saat itu yaitu H. Ramli Hasan Basri. Walaupun sudah tua, mall ini masih tetap berdiri dan ramai pengunjung. 

4. Benteng Kuto Besak (BKB)

Foto: wikipedia

Gagasan Benteng Kuto Besak (BKB) diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Muhammad Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.

Keraton ini berdiri di tanah yang luas, berbentuk persegi panjang menghadap ke Sungai Musi, panjangnya 274,32 meter, dan lebar 182,88 meter, dikelilingi tembok besar yang tingginya mencapai 9,14 meter, tebal 2,13 meter, dengan empat kubu (bastion di setiap sudutnya). Saat ini BKB menjadi komplek militer.

Disekitar BKB ada museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Sungai Sekanak yang sudah direvitalisasi menjadi wisata air dan pedestrian.

5. Pasar 16 Ilir

Foto: Sripoku/Syahrul Hidayat

Disebut Pasar 16 Ilir karena berada di Jalan Pasar 16 Ilir, tepatnya berlokasi di pinggiran Sungai Musi.  Pasar yang berdampingan dengan Ampera ini sudah ada sejak tahun 1821 atau sejak masa kesultanan Palembang Darussalam. Pasar 16 ilir dikenal menjadi pusat wisata belanja bagi warga Sumatera Selatan dan setiap hari muai pukul 07.00-16.00 WIB. (*)